Metode Kalender, atau dikenal juga sebagai metode ritme atau metode Knaus-Ogino, bergantung pada penghitungan hari untuk mengira-ngira kapan jatuhnya fase subur. Metode ini diperkenalkan oleh Kyusaku Ogino (dari Jepang) dan Hermann Knaus (dari Jerman).
Penerapan
Metode Kalender melakukan perkiraan kapan jatuhnya masa subur dengan asumsi bahwa fase subur rata-rata perempuan dimulai semenjak hari ke 14 setelah menstruasi, sampai dengan 5 hari menjelang datangnya haid lagi. Sebelum memulai melakukan perkiraan fase subur, anda harus melakukan pengamatan siklus menstruasi selama minimal 6 bulan dulu. Atau, ada juga yang menentukan bahwa fase subur terjadi 14+2 hari sesudah atau 14-2 hari sebelum menstruasi yang akan datang. Lantas perlu juga untuk diingat bahwa sperma dapat hidup dan membuahi dalam 48 jam setelah ejakulasi. Juga ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi.
Di luar masa tersebut adalah fase infertil istri, yang artinya tidak akan berakibat pada kehamilan jika Anda melakukan hubungan seks. Sebaiknya selama fase subur tersebut, pasangan berpuasa atau pantang berhubungan intim. Apabila tetap ingin melakukan hubungan intim pada fase subur, gunakan kontrasepsi penghalang.
Apabila siklus anda tidak teratur, cara memperkirakan fase subur adalah sebagai berikut:
- Siklus terpendek anda dikurangi 18 hari, lantas
- Siklus terpanjang dikurangi dengan 11 hari.
- Fase subur akan akan dimulai pada perhitungan daur haid terpendek yang telah dikurangi.
Contoh:
Bila siklus terpendeknya 21 hari, maka masa subur (atau masa tidak aman) akan dimulai pada hari ke-3 (yaitu dari 21 hari dikurangi 18 hari). Lalu siklus haid terpanjangnya, misalnya 31 hari, maka berarti masa subur akan berakhir pada hari ke-20 (yaitu diperoleh dari 31 hari-11 hari). Dengan demikian, bila tidak ingin hamil, hubungan intim tidak boleh dilakukan antara hari ke-3 hingga hari ke-20.
Kekurangan
Metode kalender tidaklah akurat karena panjang siklus menstruasi setiap wanita tidaklah sama. Dalam praktek, sukar untuk menentukan saat ovulasi dengan tepat. Agar efektif, harus sering dilakukan pantang. Hanya sedikit wanita yang mempunyai daur haid teratur; lagi pula dapat terjadi variasi, lebih-lebih sesudah melahirkan, dan pada tahun-tahun menjelang menopause. Ovulasi tidak selalu terjadi pada hari ke 14. Banyak yang menganggap metode ini sulit diterapkan dan juga sudah ketinggalan jaman.
Untuk menanggulangi kekurangan metode kalender, saat ini sudah dikembangkan metode Kesadaran kesuburan atau metode KB Alami. Dua metode yang lebih baru ini adalah berdasarkan pengamatan perubahan suhu basal tubuh, lendir leher rahim, dan posisi leher rahim.
1 komentar:
bAGI pengantin baru metode ini sedikit sulit lho, he he he
Posting Komentar